KENDAL, Sejumlah aktivis yang menamakan diri Forum Rembug Kendal (Forek) memprotes pelaksanaan Peluncuran Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kendal Tahun 2024 Semarak Demokrasi Bersama Adella yang digelar KPU Kendal, Selasa malam (28/5/2024).
Aksi protes sejumlah aktivis yang tergabung dalam Forek, yaitu Pemuda Pancasila, Kelabang Hitam, Lindu Aji, GMBI, Lepak, JPM, Lingkar Puan, Neo Lentera, KMPHK dan PAK tersebut dengan membentangkan spanduk di depan Stadion Utama Kendal, sebagai lokasi kegiatan sosialisasi.
Terpantau beberapa tulisan dalam spanduk, di antaranya, "Pajak PBB Naik Terus Dangdut Adella Jalan Terus", dan "Hibah KPU 58 Milyard? Habiskan Anggaran Suka-Suka".
Paguyuban Admin Medsos Kendal (PAK), Nizam Zachman menyayangkan kegiatan KPU dengan mendatangkan Adella yang menurutnya memakan anggaran sebanyak 0, 34 persen dari total keseluruhan anggaran Hibah KPU Rp 58 miliar bisa untuk kegiatan kearifan budaya lokal.
"Jadi kenapa tidak menampilkan budaya lokal, yang secara budget bisa diminimalisir dan dirasakan masyarakat Kendal. Jadi tidak hanya sebagai penonton dan penjual melainkan juga pelaku, " ujarnya.
"Kami juga menyayangkan statment dari KPU yang mana angka hibah Rp 58 miliar tersebut bingung untuk menghabiskan anggaran dengan angka yang sebegitu besarnya, " imbuh Nizam.
Pihaknya berharap supaya ke depan lebih berhati-hati dalam menerapkan anggaran. Mengingat hibah bersumber dari APBD yang harus dicukupi kebutuhannya.
"Selain itu, mengingat banyak sektor sedang prihatin karna defisit anggaran supaya saling menjaga perasaan pihak lain yang juga bersumber dari APBD. Salah satunya dengan naiknya pajak PBB, " tandas Nizam.
Sementara itu dari Lingkar Puan, Abdul Ghofar mengatakan, aksi yang dilakukan pihaknya bersama teman-teman LSM lain adalah sebagai rasa keprihatian dengan digelarnya kegiatan yang dinilai menghabiskan biaya besar.
"Selain mengeluarkan anggaran yang besar karena mendatangkan group dangdut Adella, kegiatan Peluncuran Pilkada Kendal 2024 yang digelar KPU ini menurut kami kurang efektif, karena hanya dilaksanakan di satu titik atau tempat saja. Mending dengan anggaran yang sedikit tapi bisa dilaksanakan di berbagai dapil di Kabupaten Kendal, itu lebih mengena, " ujarnya.
Sedangkan Komisioner KPU Kendal, Putut Ami Luhur saat dikonfirmasi usai pertemuan dengan Forum Rembug Kendal mengatakan, pihaknya menerima aksi protes yang dilakukan elemen masyarakat sebagai bagian dari demokrasi.
Saat disinggung terkait anggaran yang dikeluarkan, dirinya menyebut kegiatan yang digelar hanya mengeluarkan anggaran kecil. Bahkan dirinya menyebut yang paling banyak saat kegiatan akhir.
"Ini kan hanya sebagian kecil. Kalau yang paling banyak kan nanti di kegiatan akhir, termasuk honor ad hoc itu cukup besar, " ujar Putut.
Dikatakan, tujuan digelarnya kegiatan adalah untuk menarik masyarakat supaya turut berpartisipasi mensukseskan Pilkada Serentak di 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi.
"Karena pada pilkada nanti, bukan hanya pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kendal saja, tapi juga pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, " ujar Putut.
(Red/Hendra)